HYBRID LEARNING SOLUSI PTMT DI SMP NEGERI 1 GEGER KABUPATEN MADIUN

By ict@spensager 24 Jun 2022, 08:48:22 WIB Pendidikan
HYBRID LEARNING SOLUSI PTMT DI SMP NEGERI 1 GEGER KABUPATEN MADIUN

               Layanan pendidikan yang paling ideal adalah Pembelajaran Tatap Muka (PTM) karena guru bisa bertemu langsung dengan peserta didik sehingga interaksi dapat terjadi dari berbagai arah. Transfer knowledge dan character building bisa dilaksanakan dengan baik.

               Kelumpuhan layanan pendidikan terjadi ketika dikeluarkannya Surat Edaran Menteri Pendidikan dan kebudayaan Indonesia Nomor 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19 tanggal 24 Maret 2020 menjadikan semua kegiatan dilaksanakan dari rumah termasuk belajar dari rumah. Kemampuan guru dalam penguasaan IT adalah satu-satunya kebutuhan untuk mengapai anak-anak yang berada di rumah tetapi kenyataan di lapangan kemampuan guru masih jauh dari pada sempurna karena guru sudah sangat nyaman dengan pembelajaran tatap muka dan tidak akan memprediksi akan adanya pendemi yang memisahkan para guru dengan siswa-siswinya. Berbagai pelatihan Learning Management System (LMS) diadakan untuk memberikan ketrampilan pada guru-guru sehingga para pendidik mampu menerapkan dan bisa bertemu dengan anak-anak walaupun melalui virtual atau di dunia maya. Kesulitan pembelajaran bisa diatasi melalui kerja keras guru dan perlu waktu yang cukup lama untuk menyesuaikan dengan keadaan. Guru yang trampil dalam pemanfaatan IT yang akan trampil dan mampu dalam menguasai pembelajaran karena pembelajaran diadakan secara virtual. Dukungan dan kerjasama antara orang tua dan para pemangku kepentingan sangatlah diperlukan dalam memperlancar pemvelajaran. Satu tahun penuh guru melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan mulai terbiasa dengan yang namanya kelas maya atau kelas virtual.

               Bulan Juli tahun 2021 Pembelajaran Tatap Muka mulai digelar dan Tatap muka yang dimaksud adalah Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) dengan persyaratan antara lain protokol kesehatan ketat, para pendidik dan peserta didik sudah divaksin Covid-19 serta memiliki fasilitas-fasilitas pendukung dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19. Peserta didik yang diijinkan mengikuti Pembelajaran Tatap Muka terbatas (PTMT) hanya 25% dan kemudian naik menjadi 50% dari keseluruhan jumlah peserta didik yang berada di wilayah zona hijau. Pembelajaran tatap muka terbatas tergantuang dari keadaan masing-masing wilayah.

                Setelah guru mulai terbiasa dengan pola Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) kembali guru dihadapkan pada permasalahan harus mengajar peserta didik dengan dua cara yaitu luring (tatap muka di kelas) dan daring tetap belajar dari rumah. Bagaimana pendidik bisa memberikan hak yang sama antara siswa yang belajar tatap muka dengan guru di kelas dengan yang di rumah. Hal inilah yang mendasari penulis untuk mengangkat pembelajaran dengan sistem Hybrid learning di era Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) menjadi Pembelajaran Tatap Muka Tidak Terbatas.

               Hybrid Learning adalah pembelajaran yang dilakukan dengan dua cara yaitu luring dan daring dengan materi yang sama dan dilakukan dalam waktu yang bersamaan. Dalam hal ini guru harus manpu mengontrol kelas tatap muka dan kelas yang virtual secara bersamaan. Bagaimana caranya?

Langkah-langkah penerapan Hybrid Learning adalah sebagai berikut:

1. Guru menyiapkan materi pembelajaran yang akan disampaikan

2. Guru mengecek akses internet

3. Guru menyiapkan peralatan seperti LCD Projector, Laptop, Camera, HP, dan Speaker aktif

4. Guru menggunakan Google Meet atau Zoom untuk memfasilitasi peserta didik yang belajar dari rumah untuk mengikuti pembelajaran di sekolah

5. Guru melakukan pembelajaran di kelas seperti biasanya dan peserta didik yang di rumah mengikuti via Google Meet atau Zoom.

Penulis : Heny Sulistyo Rini, M.Pd




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook